Senin, 27 Februari 2017

ADA YANG BELUM TAHU JELAS TENTANG EKADASI PERLU BACA INI..

Penyembah yang agung dan bijaksana, Rsi Jaimini bertanya kepada guru kerohaniannya Rsi Vyasadeva, "Wahai Gurudeva! Dahulu, atas karunia anda, anda menjelaskan kepada saya mengenai sejarah Sungai Gangga, manfaat dari menyembah Sri Wisnu, menyumbangkan biji-bijian kepada yang membutuhkan, memberikan air kepada setiap mahkluk hidup, dan manfaat meminum air yang telah di gunakan untuk mencuci kaki para brahmana dengan sangat murah hati. O yang terbaik dari semua Rsi , Sri Gurudeva, sekarang dengan sangat segala keinginan, aku ingin mendengarkan tentang manfaat puasa pada Ekadasi dan kemunculan Ekadasi. "

"O Gurudeva! Kapan Ekadasi mengambil kelahiranNya dan dari siapa beliau muncul ? Apa aturan puasa pada hari Ekadasi? Mohon jelaskan manfaat berikut aturan ketika harus mengikuti puasa tersebut. Siapakah yang patut di puja saat Ekadasi ? Kesalahan apa, jika tidak mengikuti peraturan puasa Ekadasi dengan benar ? Mohon, melimpahkan karunia Anda kepada saya dan memberitahu tentang penjelasan ini, karena anda adalah kepribadian yang mampu mengetahuinya. "

Srila Rsi Vyasadeva, setelah mendengar pertanyaan ini dari Rsi Jaimini, menjadi kebahagiaan rohani. "O Brahmana, Rsi Jaimini! Untuk dapat mengikuti puasa Ekadasi dengan baik, dijelaskan oleh Kepribadian Tuhan Narayana, karena Sri Narayana adalah kepribadian yang mampu menggambarkan mereka secara penuh. Tapi aku akan memberikan gambaran yang sangat singkat untuk menjawab pertanyaan Anda. "

"Pada permulaan awal dunia material, Kepribadian Tuhan yang Mulia, menciptakan makhluk hidup yang bergerak dan tidak bergerak dan dalam dunia ini terbuat lima unsur material kasar. Secara bersamaan, untuk tujuan menghukum manusia jahat, Beliau menciptakan kepribadian yang bentuknya adalah perwujudan dari dosa yang terburuk (Papa-purusha).

Berbagai anggota tubuh dari kepribadian ini dibangun dari berbagai kegiatan yang berdosa. Kepalanya terbuat dari perbuatan membunuh Brahmana, dua matanya adalah bentuk minuman dari minuman keras, mulutnya dibuat dari dosa mencuri emas, telinganya adalah bentuk dosa dari memiliki hubungan gelap dengan istri guru kerohanian, hidungnya terbuat dari dosa membunuh istri orang lain, tangannya bentuk dosa dari membunuh sapi, lehernya dibuat dari dosa menumpuk kekayaan dengan mencuri, dadanya dari dosa aborsi, dada bawahnya dosa dari berhubungan seks dengan istri orang lain, perutnya dosa dari membunuh kerabat, pusarnya terbuat dari dosa membunuh orang-orang yang bergantung padanya, pinggangnya terbuat dari dosa keegoisan atas penilaian diri sendiri, pahanya dosa dari melakukan kesalahan kepada guru, alat kelaminnya perbuatan dosa dari menjual anak perempuan, pantatnya perbuatan dosa dari menceritakan hal yang bersifat rahasia, kakinya perbuatan dosa dari membunuh seorang ayah, dan rambutnya adalah bentuk dari segala macam kegiatan berdosa yang sangat parah. Dengan cara inilah, kepribadian yang mengerikan mewujudkan semua kegiatan yang berdosa dan buruk bagi yang telah berbuat. Warna tubuh-Nya hitam, dan matanya berwarna kuning. Dia menimbulkan penderitaan amat sangat bagi orang berdosa.

" Kepribadian Tuhan Yang Agung, Sri Wisnu, setelah melihat kepribadian yang berdosa ini mulai berpikir untuk diri-Nya sebagai berikut:" Akulah yang menciptakan penderitaan dan kebahagiaan bagi makhluk hidup. Akulah Tuan bagi mereka, karena Aku telah menciptakan kepribadian berdosa, yang memberikan tekanan kepada semua orang yang tidak jujur, penipu dan berdosa. Sekarang Aku harus membuat seseorang yang bisa mengendalikan 'kepribadian ini. Pada saat ini, Sri Bhagavan menciptakan Kepribadian Yamaraja dan sistem planet neraka yang berbeda. Mereka makhluk hidup yang sangat berdosa akan dikirim setelah kematiannya pada saat waktunya tiba ke tempat Yamaraja, sesuai dengan dosa-dosa mereka, mengirimkan mereka ke daerah neraka yang tepat untuk menderita.

"Setelah penyesuaian tersebut selesai dilakukan, Tuhan Yang Agung, yang adalah tempat memberikan kebahagiaan dan penderitaan kepada mahkluk hidup, pergi ke tempat Dewa Yamaraja, dengan mengendarai Garuda, raja dari segala burung. Ketika Yamaraja melihat bahwa Kepribadian Yang Mulia Sri Wisnu tiba, beliau segera membasuh kaki padma-Nya dan membuat persembahan kepada-Nya. Dewa Yamaraj kemudian mempersilahkan Beliau duduk di atas singgasana emasnya. Tuhan Maha Sri Wisnu kemudian duduk di atas takhta itu, lalu Beliau mendengar suara tangisan dan rintihan yang sangat keras dari arah selatan. Beliau menjadi terkejut dan lalu bertanya kepada Dewa Yamaraja, "Dari mana suara tangisan keras itu datang?"

"Dewa Yamaraja lalu menjawab dan berkata, 'O Kepribadian Yang Mulia! Berbagai mahkluk hidup yang berbeda dari sistem planet bumi telah jatuh ke planet neraka. Mereka sangat menderita karena kelakuan buruk mereka. Tangisan yang mengerikan karena hasil dari tindakan masa lalu mereka yang buruk sehingga mereka di hukum di planet neraka. "
"Setelah mendengarkan hal ini, Tuhan Yang Agung Sri Wisnu pergi ke wilayah neraka bagian selatan. Ketika penduduk melihat kepribadian siapa yang datang mereka mulai menangis lebih keras. Kepribadian Yang Mulia Sri Wisnu hatiNya menjadi penuh dengan belas kasihan. Tuhan Sri Wisnu berpikir dalam diri-Nya, "Aku telah menciptakan semua keturunan ini, dan karena itu Aku telah membuat mereka menderita."
Srila Rsi Vyasadeva melanjutkan: "O Jaimini, dengarkan apa yang Tuhan Yang Mulia lakukan selanjutnya. Setelah Tuhan Yang Maha Penyayang berpikir atas apa yang Beliau lihat sebelumNya, Beliau tiba-tiba mewujudkan diri dari bentuk-Nya sendiri, menjadi Kepribadian dari HARI EKADASI. Setelah itu, berbagai makhluk hidup berbeda yang berdosa mulai mengikuti sumpah Ekadasi dan kemudian akan dapat naik ke tempat tinggal Tuhan di Vaikuntha. O anak-Ku Jaimini, oleh karena itu, hari Ekadasi adalah bentuk yang lain dari Kepribadian Tuhan Yang Agung Sri Wisnu, dan jiwa yang mulia dalam hati setiap mahkluk hidup. Sri EKADASI adalah kegiatan yang paling saleh dan adalah sebagai kepala di antara semua janji.
"Mengikuti hari dari Sri Ekadasi, yang adalah merupakan kepribadian yang mana bentuk dari segala aktivitas berdosa secara bertahap akan di hilangkan bila melihat pengaruh dari beliau, Ekadasi. Dengan demikian, ia (Papa-purusa) mendekati Tuhan Sri Wisnu dengan keraguan dalam hatinya dan mulai menyampaikan banyak doa, dimana Tuhan Sri Wisnu menjadi sangat senang dan berkata, "Aku telah menjadi sangat senang dengan persembahanmu yang baik. Anugerah apa yang Anda inginkan? "
"Papa-purusha menjawab," Saya keturunan dari ciptaan Anda, dan oleh karena itu melalui saya, Anda memberikan segala kesulitan kepada makhluk hidup yang sangat berdosa. Tapi sekarang, oleh pengaruh dari Sri Ekadasi, saya sekarang telah menjadi hancur. O Prabhu /TUHANKU ! Setelah saya mati semua bagian Anda dan berbagai macam bentuk yang telah menerima tubuh material akan menjadi dibebaskan dan kembali ke tempat tinggal di Vaikuntha (domain spiritual). Jika ini merupakan pembebasan dari semua makhluk hidup, lalu siapa yang akan melaksanakn segala kegiatan untuk Anda? Tidak akan ada satu mahkluk hidupun di planet bumi melakukan berbagai kegiatan! O Keshava! Jika Anda ingin kegiatan ini kekal untuk dilanjutkan, maka Anda silakan menyelamatkan aku dari rasa takut Ekadasi. Tidak ada jenis kegiatan yang saleh yang dapat mengikat saya. Tapi Ekadasi, yang mana membentuk sendiri dari manifestasi Anda, dapat menghambat saya. Karena takut dari Sri Ekadasi saya telah melarikan diri dan berlindung kepada manusia, hewan, serangga, bukit, pohon, mahkluk hidup yang bergerak dan tidak bergerak; sungai, lautan, hutan, surgawi, bumi dan planet neraka, para Dewa, dan Gandharva . Saya tidak bisa menemukan tempat di mana aku bisa bebas rasa takut dari Sri Ekadasi. O TuanKu! Saya adalah bagian dari ciptaan-Mu, maka oleh karena itu sangat untungnya saya langsung ke tempat di mana saya bisa tinggal tanpa rasa takut. "
Vyasadeva lalu berkata kepada Jaimini, "Setelah berkata demikian, perwujudan dari semua kegiatan berdosa (Papa-purusha) bersujud di kaki padma Tuhan Maha Wisnu, yang merupakan penghancur dari semua penderitaan dan mulai menangis.
"Setelah itu, Tuhan Sri Wisnu, mengamati kondisi Papa-purusha, dengan tersenyum Beliau mulai berkata: O, Papa-purusha, bangkitlah! Jangan mengeluh lagi. Hanya dengarkan, dan Aku akan memberitahu Anda di mana Anda bisa tinggal pada hari bulan Ekadasi. Pada tanggal Sri Ekadasi, yang merupakan penolong dari tiga sistem planet, Anda bisa berlindung dari bahan makanan terbuat dari biji-bijian. Tidak ada alasan khawatir tentang hal ini lagi, karena bentuk Aku sebagai Sri Ekadasi, tidak akan ada lagi menghambat Anda. 'Setelah memberikan penjelasan kepada Papa-purusha. Tuhan Sri Wisnu menghilang dan Papa-purusha kembali bekerja dari kegiatan segala kegiatan berdosanya.
"Oleh karena itu, jiwa-jiwa yang serius mengikuti manfaat yang utama, tidak akan pernah makan biji-bijian pada saat hari Ekadasi. Menurut petunjuk dari Tuhan Sri Wisnu, setiap jenis aktivitas yang berdosa, dapat ditemukan di dunia material ini, yang mana mengambil tempat tinggalnya dari bahan makanan biji2an (butir). Siapapun yang mengikuti Ekadasi dibebaskan dari segala dosa dan tidak pernah masuk ke planet neraka. Jika salah satu tidak mengikuti Ekadasi karena ilusi (maya), ia masih dianggap paling berdosa. Untuk setiap sesuap butir biji2an yang dimakan oleh penduduk duniawi (pada Ekadasi), sama dengan menerima efek membunuh jutaan brahmana. Ini sangat jelas bahwa jangan makan biji-bijian di Ekadasi. Aku tekankan sekali lagi dan lagi, 'Pada saat Ekadasi, jangan makan biji-bijian, jangan makan biji-bijian, jangan makan biji-bijian!' Apakah seseorang dari Kesatria, Waisya, Shudra, atau dari berbagai golongan masyarakat, ia harus mengikuti hari bulan Ekadasi. Maka kesempurnaan varna dan ashrama akan tercapai.

( Dari padma purana bab 14, bagian “Kriya-sagara-sara )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar