Selasa, 25 Februari 2020

SHRI RASIKANANDA


KEMULIAAN DAN KEAGUNGAN SHRI RASIKANANDA
Pada tahun 1590 (Sakabda 1512), pada hari pertama dari dua minggu yang cerah dibulan Kartik, pada malam festival Dipamalika, ketika rumah-rumah dihiasi dengan deretan lampu hias yg begitu semarak, Shri Rasikananda Deva memilih saat itu sebagai hari kemunculan rohani Beliau. Ayahnya adalah Shri Acyuta Deva, raja Rohini. Setelah melewati bertahun-tahun tanpa memiliki seorang putra, Shri Acyuta Deva, atas karunia dari Shri Jagadisa (Jagannath), Beliau dikarunia seorang putra yang sangat berharga. Desa Rohini atau Royni terletak di dalam negara yang dikenal sebagai Mallabhumi, yang di satu sisi dikelilingi oleh Sungai Suvarnarekha (Suvarna berarti emas dan rekha, sebuah garis). Sungai Suvarnarekha ini dikatakan bisa membersihkan dosa-dosa semua penduduk setempat. Di dekat Royni ada desa lain bernama Barayita, di sebelahnya mengalir Sungai Dolanganadi, yang tepiannya dihiasi dengan taman-taman yang indah. Raja Acyuta Deva dengan penuh kasih sayang melindungi rakyatnya dan Beliau sangat terkenal. Di desa Royni inilah putra Raja Acyuta lahir ketika matahari baru terbit di ufuk timur dan putra Beliau menjadi sangat dicintai oleh banyak orang. Dia dikenal sebagai Rasikananda dan dikenal juga dengan panggilan Murari. Ketika ia tumbuh dewasa, sifat-sifat yang mulia telah muncul didalam dirinya, yang tak lain merupakan sifat2 mulia dari keluarganya sendiri, seperti sinar bulan secara bertahap memperluas pengaruhnya di langit malam dan yang menyebabkan air laut menjadi pasang.
Pada usia yang sangat muda Beliau telah cukup mahir dalam semua aksara2 dan tulisan suci. Dia sangat berbakti kepada orang tuanya, terutama ibunya, yang bernama Bhavani. Ayahnya menikahkannya pada usia yang sangat muda. Istri Murari, Syamadasi, memiliki karakter yang baik, dia berasal dari desa Ghonta Sila, tidak jauh dari Royni di tepi Suvarna Rekha, tempat di mana pada zaman dahulu para Pandawa tinggal selama masa pengasingan. Suatu hari, Murari sedang duduk di tempat yang sepi, bertanya-tanya di dalam hatinya, kapan dan di mana Beliau akan mendapatkan karunia untuk dapat berlindung di kaki padma seorang guru kerohanian. Saat itu terdengar suara dari langit yang mengatakan hal seperti ini kepada Beliau, "Jangan khawatir, Anda akan segera menjadi sisya dari Shri Syamananda." Setelah mendengar pernyataan tersebut, Rasika Murari menjadi sangat bahagia, dan mulai berulang kali menyebutkan nama Shri Syamananda, layaknya seperti orang yg sedang ber-japa. Dari waktu ke waktu keinginannya terus meningkat, ketika air mata berlinang dari matanya karena nyanyiannya tentang nama Shri Syamananda. Beliau terus dalam kondisi tersebut sehingga Beliau menghabiskan sepanjang malam itu tanpa tidur, dan terus memanggil nama Gurunya Shri Syamananda. Akhirnya, menjelang pagi hari, tanpa disadari, Beliau larut dalam mimpinya, di mana Beliau melihat guru spiritualnya, sosok yang penuh pesona dan karunia, Shri Syamananda. Sambil tersenyum, Shri Syamananda memberitahunya, "Ketika besok langit timur diwarnai dengan warna merah muda, kamu akan menemukanku." Setelah mengatakan hal tersebut, Shri Syamananda menghilang. Hati Rasikananda bertambah bahagia. Kemudian, disaat sinar matahari mulai terbit dengan sinarnya yang menghilangkan kegelapan pekat di dunia, Murari yang bijak duduk diam dan memandang ke arah jalan. Setelah beberapa waktu, Syamananda mendekat dari kejauhan, tampak sangat indah seperti matahari dan dikelilingi oleh murid-muridnya seperti Shri Kishora dasa dan yang lainnya. Wajahnya yang tersenyum seperti bunga padma yang sedang mengembang sempurna untuk menyambut temannya sang matahari, dan dadanya yg lebar. Penampilannya yang begitu menawan dan seketika mengeluarkan suara manis ‘Shri Krishna Chaitanya-Nityananda yang keluar dari bibir padma Beliau. Semakin terserap dalam cinta yang kuat, Beliau bergerak di sepanjang jalan seperti awan bergerak di langit. Ketika Rasika melihat bentuk rohani Beliau, ia jatuh bersujud di depannya dan segera menyentuh kaki padmanya. Dengan sangat senang Shri Shyamananda memeluknya dan mulai memandikannya dengan air mata cinta kasih rohani yang luar biasa. Shri Rasika Murari kemudian merasa dirinya menjadi salah satu makhluk hidup paling beruntung di alam semesta ini. Pada hari yang penuh karunia tersebut, Shri Syamananda memberikan diksa kepada Rasikananda dan istrinya dalam mantra Radha-Krishna. Setelah itu, Rasikananda mulai melalukan perjalanan suci-nya dengan guru tercintanya, dan selama itu pula ia menjadi murid yang sangat berbhakti. Syamananda kemudian memberikan anugerah kepada Rasikananda untuk melakukan pelayanan kepada Shri Radha-Govinda Deva di Shri Gopiballabhapur. Rasikananda menjadi sangat sibuk dalam pelayanan rohani tersebut, dan para bakta menjadi terpesona karena pelayananya yang sangat baik. Di Gopiballabhpur dan di tempat-tempat lainnya Rasikananda mulai serius memberikan pengajaran spiritual yang berasal dari pesan Shri Gaura-Nityananda. Dengan pengaruhnya banyak ateis dan orang-orang kafir berubah menjadi pemuja Shri Gaura-Nityananda. “Dengan pengaruh luar biasa dari pengajaran Rasikananda, banyak penyamun, perampok, dan ateis dibebaskan dari kegiatan berdosa mereka dan mereka menerima karunia dari Sri Rasikananda. Beliau membagikan permata pengabdian rohani bahkan kepada orang-orang kafir, Beliau menyebarkan ajaran bhakti tsb dengan melakukan perjalanan dari desa ke desa, ditemani murid-muridnya. Beliau bahkan dapat mengubah gajah liar untuk menjadi muridnya dan melibatkannya dalam pelayanan Krishna dan Vaisnava, padahal Gajah Liar tersebut awalnya dengan sengaja dikirim untuk membunuhnya. Orang Jahat yang mengirimkan gajah tersebut adalah seorang Muslim, yang akhirnya bersujud di bawah kaki padma Shri Rasikananda, ketika dia menyadari semua kesalahannya. Begitu banyak mahkluk hiduo yg mendapatkan karunia Beliau, sehingga tidak mungkin untuk menghitung jumlah entitas hidup yang dibebaskan dari samudera keberadaan material oleh pergaulan Rasikananda Deva. Beliau selalu terserap dalam nyanyian Nama Suci Tuhan.
Atas Karunia Shri Rasikananda, banyak orang2 dari kalangan Muslim, yang sebenarnya hanya ateis jahat dan tak beriman, akhirnya menjadi pemuja Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna. Juga banyak raja2 yg berbudi luhur dan zamindar seperti raja Mayurbhanj bernama Vaidyanatha Bhanj, raja Patashpur yang dikenal sebagai Gajapati dan Candrabhanu, raja Moyna, berlindung di bawah kaki padma Beliau. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Beliau adalah orang yang saleh dan mulia, bahkan zamindar Bhima yang berdosa, Mohammad Suba Ahmadbeg dan ateis jahat Srikar juga menyerahkan diri di bawah kaki padma Beliau. Seekor gajah liar yang ganas dijinakkan oleh pengaruh transendental Rasikananda dan karenanya Beliau dikenal sebagai Gopala das. Kemudian, dua harimau hutan yang sangat ganas pun akhirnya juga melepaskan sifat ganas mereka. Menerima karunia berupa perintah gurunya, Shri Syamananda, di kepalanya, Rasikananda menyebarkan ajaran dan pesan Shri Gaursundar di dunia material kurang lebih selama 16 tahun. Setelah itu ia memasuki lilanya yang kekal di kaki padma Gopinatha di Remuna. Pada hari pertama dua minggu yang cerah di bulan Phalguna, Sakabda 1574 (tahun masehi 1652), Rasikananda diam-diam menyelinap keluar dari desa Santa tanpa pemberitahuan siapa pun dan berjalan ke Remuna. Sesampainya di sana, ia membahas Krishna-katha dengan para penyembah di sana untuk sementara waktu dan memerintahkan semua orang untuk melayani Shri Krishna dengan pelayanan bhakti. Kemudian, setelah meminta mereka untuk memulai sankirtana, ia memasuki kuil Shri Gopinatha, dan setelah menyentuh kaki padma Kshira-chora Gopinatha, ia masuk ke tempat perlindungan tertinggi mereka.
Samadhi Mandhir Rasikananda prabhu berada di Kuil Kshira-chora Gopinath di Remuna tepat disebelah kanan saat Anda masuk di gerbang utama, dengan kuil utama di sebelah kiri.
Shri Rasikananda memiliki tiga putra: Shri Radhananda, Shri Krishna-Govinda dan Shri Radha-Krishna. Para pelayan Shri Shri Radha-Govindadeva yang sekarang di Gopiballabhapur adalah keturunan mereka. Ia menggubah Shri Shyamananda-sataka, Shrimad Bhagavatastaka, juga lagu-lagu pujian dan nyanyian lainnya.
Daerah Gopiballabhpur dapat ditempuh dari Calcutta dengan naik kereta api ke Khavagpur, dan sebuah bus ke Gopiballabhpur dari Khavagur. Ada juga sebuah temple Rasikananda di Puri. Suatu waktu, selama festival Ratha-yatra Lord Jagannatha, Rasikananda Deva memberikan pengajaran di suatu tempat di daerah itu, tetapi ketika Beliau menyadari bahwa Festival Ratha-yatra akan dimulai, Beliau segera meninggalkan semua kegiatan Beliau dan bergegas secepat mungkin untuk datang ke Nilacala mengikuti festival tersebut.
Tetapi sementara itu, ketika festival sedang berlangsung. Bhagavā Jagannath, yang merasakan perpisahan timbal balik dari penyembah terkasih Rasikananda, menyebabkan Kereta berhenti sejenak. Meskipun raja memanggil gajah-gajahnya untuk mendorong Kereta Jagannath, mereka tetap tidak bisa menggerakkannya, bahkan satu inci pun. Kemudian Lord Jagannatha, melihat bahwa raja menjadi frustrasi, Beliau memberi tahu raja bahwa Beliau sedang menunggu penyembahnya yg sangat mulia, Shri Rasikananda. Akhirnya Rasikananda Deva tiba, dengan membawa banyak persembahan pakaian sutra dan hadiah lainnya. Beliau bersujud untuk mempersembahkan dandavatnya di hadapan Tuhan Jagannatha, dan kemudian Sang Raja memintanya untuk menarik tali kereta, dan akhirnya kereta Jagannath mulai bergerak dgn lancar di sepanjang jalan, seperti awan yang bergerak di langit. Kemudian raja meminta Rasikananda untuk menerima hadiah sebidang tanah, agar Beliau dapat mendirikan sebuah kuil di sana. Rasikananda meminta tempat yang dikenal sebagai Fultota Math, yang sekarang dikenal sebagai Kunja Math. Di sana ia menstanakan Arca Shri Bat Krishna. Arca itu sekarang dikenal sebagai Shri Shri Radha-Rasika Raya.
Demikian ulasan singkat mengenai Shri Rasikananda, semoga bermanfaat 
Ket Foto :
Foto 1 : Shri Rasikananda
Foto 2 & 3 : Maharaj Halladar memberikan kelas tentang lila Shri Rasikananda kepada rombongan kami di depan Samadhi Mandhir Shri Rasikananda di temple Khirachora Gopinath-Remuna.. Lila tentang Gajah Liar dan 2 Harimau yg Ganas yg selanjutnya menjadi pelayan2 Shri Rasikananda tampak terlukis dgn indah di dinding samadhi mandhir. Di dalam Samadhir Mandhir Beliau terdapat sebuah ranjang tempat tidur Beliau yg masih originil, Maharaj Halladar menjelaskan, tempat tidur itu setiap hari dirapikan oleh pujari yg bertugas, akan tetapi setiap pagi hari, ketika akan dibersihkan, ranjang tersebut seperti agak acak2an, setiap hari seperti itu, diyakini bahwa Shri Rasikananda masih sering berkunjung ke tempat tsb.
perjalanan rohani prb satyasena das dan penyembah lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar