Sabtu, 04 Januari 2020

KEPALSUAN

Hare Krishna semetons…
setelah sebelumnya Guru Maharaj memberikan kelas Bhagavadgita dalam acara house program dirumah prb Premadhana Bsds das, pada hari kamis 02 Januari 2020, Guru Maharaj kembali memberikan pergaulan dan kelas Beliau di Pasraman Sri Sri Radha Gopinatha, baha, Mengwi.
Dan sangat kebetulan, kelas kali ini masih ada kaitanya dengan kelas sebelumnya, jadi kita simak bersama kembali ya, kelas yang sangat menarik dari HG Caitanya Candra dasa Guru Maharaj..
Selamat menyimak yaa…
HILANGKAN KEPALSUAN DAN KEMUNAFIKAN YANG ADA DIDALAM DIRI KITA
Hare Krishna
Ada dua jenis orang, yaitu ada orang yang berhati sederhana dan ada orang yang penuh dengan kepalsuan atau kemunafikan. Orang- ornag yang penuh kepalsuan disebut dengan Kapati. Jadi, orang yang penuh dengan sifat kepalsuan, dia tidak akan pernah memperoleh bhakti.
Siapa sebenarnya yang sungguh-sungguh dikategorikan dalam orang-orang yang penuh dengan kepalsuan/kemunafikan tersebut? Jadi didunia ini, sebenarnya hampir semua orang memiliki sifat kemunafikan/penuh kepalsuan tersebut, karena orang berpikir, apa yang saya pikirkan, apa yang saya lakukan, apa yang saya perbuat tidak ada satu orangpun yang dapat melihat dan mengetahui apa yang sebenarnya yang ada didalam hati saya. Saya mengatakan sesuatu yang lain, akan tetapi saya sebenarnya sedang memikirkan sesuatu yang lain juga, ketika berbicara kita mengatakan Ya, tetapi didalam hati sebenarnya mengatakan Tidak. Inilah yang disebut dengan Kapataka/ Kepalsuan. Jadi, jika seseorang tidak sepenuhnya menyibukkan dirinya dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan Sri Krishna maka kesadarannya tidak akan pernah bisa berkembang dengan baik. tanpa orang mengembangkan kesadarannya, maka dia tidak akan bisa keluar dari sifat kepalsuan dan kemunafikan itu. Jadi mereka yang penuh dengan kepalsuan tidak akan mampu mempersembahkan pelayanan cinta bhakti yang tak tergoyahkan, yang mantap sepenuhnya kepada kaki Padma Bhagavan Sri Krishna. Jadi didunia ini, hampir semua orang mengejar Catur Purusha Artha ini, Dharma, Artha, Kama dan Moksa, ini juga disebut dengan Kapata atau kepalsuan.
Bagaimana kita dapat keluar dari kepalsuan atau kemunafikan ini, bagaimana kita bisa menjauhkan diri kita, keluar dari kepalsuan ini? Jika Seseorang dengan kerendahan hati dan ketulusan dia datang kepada Sadhu, bergaul dengan para Sadhu dengan sikap yang penuh rendah hati dan dengan keseriusan, maka berangsur-angsur kemunafikan dan kepalsuan tersebut akan dapat dihilangkan. Tetapi jika dia datang kepada Sadhu tanpa didasari dengan keyakinan maka dia juga tidak akan bisa mendengar dari Sadhu. Dia hanya bertindak atau duduk didalam kelas, tapi seolah-olah dia ikut mendengarkan, hal ini juga merupakan salah satu jenis dari Kapatya tersebut, karena itulah orang harus mengembangkan keyakinan/ sradha tersebut, karena atas dasar Sradha itulah kita hendaknya datang dan bergaul dengan Sadhu.
Pada umumnya kita hanya bergaul dengan orang-orang yang bodoh, karena itulah kita juga menjadi orang yang bodoh. Kita berpikir bahwa seluruh dunia ini penuh dengan kebodohan, bahkan jika ada orang yang terpelajar, kita pun berpikir bahwa orang tersebut juga bodoh seperti saya. Walaupun kita memperoleh pergaulan dengan orang-orang terpelajar dan para Sadhu, tapi karena kita tidak mempunyai keyakinan maka kesadaran kita pun tidak akan pernah berkembang. Jadi, tanpa kita memperoleh karunia dari Sadhu, Guru dan Vaishnava, kita tidak akan pernah terbebaskan dari kesalahan-kesalahan itu. Ketika kita telah terbebaskan dari kesalahan ini, maka kita akan dapat mengembangkan rasa suka dan rasa senang terhadap kata-kata Sadhu dan terhadap nama suci Tuhan Sri Krishna. Karena itulah kita semua digolongkan dalam kelompok Apradhi ini, karena itulah kita datang kepada Sadhu, bergaul dengan Beliau dengan tanpa adanya sifat kepalsuan, harus dengan keyakinan dan cinta kasih. Apapun instruksi yang diberikan oleh Sadhu, itulah yang harus kita ikuti dengan sebaik-baiknya. Jika tidak demikian, maka kita tidak akan pernah memperoleh kemujuran dalam hidup ini.
Jika kita berpikir atau beranggapan bahwa dengan penampilan luar kita yang oke-oke saja dan kita dapat melalukan apa saja didalam hati kita, toh orang lain tidak akan tahu apa yang sebenarnya yang ada didalam hati kita, ini juga merupakan salah satu bentuk kapati, ketika kita melakukan kepalsuan jenis apapun, hanya Tuhan Sri Caitanya Mahaprabhu yang tahu, kita tidak akan mungkin membohongi Tuhan dan diri kita sendiri. Sri Guru, Vaishnava dan Bhagavan, itu semua adalah Antariami dan bersifat rohani, kita tidak akan mampu menipu Mereka. Jika kita berpikir kita dapat menipu Mereka, itulah kebodohan kita. Seperti halnya seorang pandai besi, yang memiliki keahlian untuk mengenali keaslian dari besi tersebut, mana yang besi, mana yang baja dsb, kita tentu tidak akan mampu menipu pandai besi tersebut, jika kita berdebat mengenai besi. Karena itu pula, kita tidak akan bisa/tidak akan mampu dan tidak mungkin menipu Sri Hari, Guru dan Vaishnava. Mereka tahu apa yang ada didalam hati kita, untuk kebaikan kita, Beliau tidak selalu berbicara secara langsung kepada kita. Dengan banyak cara Beliau ingin menunjukkan kepada kita, bahwa kita sudah banyak melakukan kesalahan, banyak kekeliruan ataupun kita telah menipu yang lainnya. Bhagavan Sri Krishna hadir dimana-mana, bahkan didalam setiap atom sekalipun, Beliau juga bersemayam didalam hati kita dan Beliau memperhatikan semua kegiatan yang kita lakukan, tetapi kita ini begitu malang dan begitu bodoh, kita tahu akan semua hal ini tapi kita tidak dapat memahami apapun. Karena itulah kita tidak dapat mengembangkan keinginan untuk melakukan pelayanan bhakti. Dan keinginan-keinginan lainnya seperti Amiya vilasa tersebut tidak mau meninggalkan diri kita. Jadi dengan mempertimbangkan hal ini, betapa malangnya diri kita.
Jadi apa penyebab seseorang menjadi terikat dan apa pula yang menyebabkan seseorang menjadi terbebaskan. Apa penyebab keterikatan dan kebebasan itu? Penyebab utamanya adalah pergaulan yang kita lakukan. Jadi Pergaulan itulah yang menentukan, yang akan mengantarkan kita untuk menjadi semakin terikat dan karena pergaulan pula akan dapat mengantarkan kita untuk mencapai pembebasan. Jika kita melakukan pergaulan dengan para Sadhu, itu akan mengantarkan kita menuju pembebasan. Tetapi jika kita bergaul dengan Asadhu atau orang-orang yang bukan penyembah, maka itu akan mengantarkan kita pada keterikatan material, semakin terikat. Dengan Asatsanga/ dengan bergaul dengan orang-orang yang tidak benar dan orang yang tidak baik, ini akan menyebabkan samsara dan keterikatan pada objek-objek material. Dan melalui Satsangga atau Sadhu Sangga, orang akan terbebaskan dari segala keterikatan material dan dia akan berangsur-angsur akan dapat memalingkan wajahnya kepada Bhagavan Tuhan Sri Krishna. Karena itu Tuhan Sri Caitanya mengatakan Asatsangga tyaga ei vaishnava cara, inilah etika Vaishnava yang sesungguhnya, yaitu kita harus berusaha untuk meninggalkan pergaulan dengan Asatsangga.
Siapa yang disebut dengan Asat? Yang disebut Asat adalah orang-orang yang masih mengembangkan keterikatan dengan perempuan, orang-orang bergaul dengan orang-orang yang begitu terikat dengan perempuan, selanjutnya adalah orang-orang yang bukan penyembah Tuhan Sri Krishna. Itulah yang dikategorikan sebagai Asatsangga. Karena itulah kita harus selalu mencoba menghindarkan diri kita atau menjauhkan diri dari pergaulan Asatsangga ini, jika kita selalu berada dalam lingkaran Asatsangga ini, kita tidak akan bisa melangkahkan kaki kita keluar dari lingkaran tersebut untuk menuju kedalam pergaulan Satsangga. Dengan menjadi terikat pada perempuan, itu akan membuat kita terhanyut dalam ilusi atau dalam khayalan, karena itulah bagi kita yang sedang mengikuti Bhagavat Bhajan ini, seharusnya berhati-hati untuk bergaul dengan perempuan dan menjauhkan diri dari keterikatan pada perempuan. Dan para penyembah yang maju seharusnya mengerti dengan benar bahwa pergaulan dengan perempuan tersebut hanya akan membawanya pada gerbang menuju neraka. Seperti contohnya para pemburu yang ingin menangkap rusa, sang pemburu memainkan music yang sangat indah, sehingga rusa itu menjadi terpikat dan akhirnya terperangkap dalam jebakan pemburu tersebut dna menuju kematiannya. Begitu pula dijelaskan bahwa istri, anak, rumah dan semuanya dikategorikan sebagai maya. Tampaknya seolah-olah hal-hal itu akan mendukung kita, tapi sebenarnya semua hal itu tidak mendukung jalan bhakti kita, dan ini terjadi hanya karena nasib yang mengantarkan kita pada kematian.
Mereka yang tidak mengembangkan hubungan dengan Guru Kerohaniannya, mereka yang tidak mengembangkan keinsyafan diri, mereka yang tidak berpikir bahwa mereka adalah sebenarnya pelayan dari pelayan, roh-roh yang terikat seperti itu akan selalu terikat dan terjebak dalam Asatsangga. Inilah keadaan yang paling berbahaya, jika kita selalu berada dalam keadaan seperti itu, maka kita tidak akan pernah mendapatkan kemujuran apapun dalam kehidupan kita ini. Karena itulah asatsangga ini hendaknya sesegera mungkin harus ditinggalkan.
Srimad Bhagavantam Skanda 11 menyatakan, karena itu orang-orang yang cerdas hendaknya segera meninggalkan pergaulan-pergaulan buruk atau Asatsangga dan sebaliknya dia harus langsung mencari pergaulan dengan para Sadhu dan penyembah vaishnava lainnya, dimana kata-kata Beliau itu bagaikan sebuah kapak yang akan memotong segala ikatan-ikatan material.
Kutipan dari Caitanya Caritamrta menyatakan, saya telah mengembangkan Asatsangga dengan berusaha meninggalkan pergaulanyang baik dengan para Satsangga/para Sadhu, karena itulah saya telah mendapatkan ikatan-ikatan didunia material ini. Karena itu orang-orang tidak akan mampu melepaskan dirinya dari ikatan maya yang telah membelenggunya, dengan menggunakan kekuatan dirinya sendiri. Apa yang kita butuhkan? yang kita butuhkan adalah Sadhu Guru Kripa, karunia dari Sang Guru Kerohanian, karena itu kita juga memerlukan Bhagavan Kripa,karunia dari Tuhan Sri Hari. Jika kita dapat memperoleh karunia dari Sri Bhagavan, maka kita akan mampu mengalihkan pandangan kita kepada Tuhan Sri Krishna. Inilah yang disebut Bhagavat Samucya.
Apa yang menjadi penyebab dasar untuk memperoleh bhakti? Yang pertama dibutuhkan adalah karunia dari para Vaishnava, Sadhu Guru dan Bhagavan, Bhagavan disebut juga dengan Bhagavan Sadhana Nugraha sriya. Sadhu Guru disebut juga Sad Jnana. Artinya adalah melalui para penyembah, Beliau melimpahkan karunianya kepada orang lain. Jadi para Sad Jnana ini adalah perwujudan dari karunia Sri Bhagavan. Karena itu karunia Sri Bhagavan diwujudkan didunia material ini sebagai seorang Sadhu Guru. Jadi kita dapat memperoleh Sri Bhagavan hanya melalui karunia Sadhu Guru. Karena itu, tanpa melalui Sadhu Sangga, apalagi yang dapat kita katakan tentang Bhakti? Bahkan kita tidak dapat mengembangkan Sradha atau keyakinan kita. Karena itu sastra mengatakan dalam :
Caitanya Caritamrta Madya Lila 22.54 :
Sadhu Sangga, Sadhu Sanga
Sarva Sastre kaya
Lava-matra sadhu sange
Sarva Siddhi haya
Artinya : semua sastra telah menyimpulkan tentang betapa pentingnya Sadhu Sangga, hanya melalui sadhu sangga yang sesaat saja, seseorang akan dapat memperoleh segala kesempurnaan hidupnya.
Caitanya Caritamrta Madya Lila 19.151 / Narada Bhakti Sutra sloka 40
Brahmanda bhramite kona bhagyavar jiva
Guru-krsna-prasade paya bhakti-lata-bija
Artinya : karena pengaruh karmaphalanya atau dari hasil kegiatannya yang lampau, mereka mengembara dari satu planet ke planet yang lainnya ataupun jenis-jenis kehidupan yang lainnya. Tapi roh-roh yang beruntung lahir sebagai manusia dan memperoleh pergaulan dengan para Sadhu dan melakukan pelayanan bhakti kepada Tuhan Sri Krishna, dan atas karunia Tuhan Sri Krishna dia akhirnya mendapatkan benih bhakti. Kita memerlukan karunia Guru dan Karunia Krishna untuk memperoleh bhakti tersebut. Tanpa kita memperoleh karunia dari Guru, kita tidak akan pernah mendapatkan karunia dari Tuhan Sri Krishna.
Caitanya Caritamrta Madya Lila 22.51
Mahat krpa vina kona
Karme bhakti naya
Krsna-bhakti dure rahu
Samsara nahe ksaya
Artinya: Tanpa karunia dari Mahatkripa, karunia dari para penyembah agung dan murni Tuhan Sri Krishna, kita tidak akan dapat memperoleh bhakti. apalagi bicara tentang bhakti, bahkan dengan kekuatannya sendiri dia tidak akan bisa keluar dari ikatan-ikatan material ini.
Jika seseorang melalui proses Sadhu Sangga, atas karunia dari para Sadhu dan dia mulai mempersembahkan pelayanan kepada Tuhan Sri Krishna, maka dia akan memperoleh Bhakti. Bhagavat Sangga dan Bhagavat Seva. Dua hal inilah yang sangat mendasar dan yang akan mengantarkan kita untuk mendapatkan bhakti. Jadi mereka yang sunguh-sungguh ingin menjadi bhakta dalam arti yang sesungguhnya, mereka akan mempersembahkan pelayanannya kepada Visaya Vigraha dan Asraya Vigraha. Visaya Vigraha adalah Tuhan Sri Krishna sendiri dan Asraya Vigraha adalah Guru. Karena itulah sebagai seorang bhakta dalam arti yang sesungguhnya, dia hendaknya melakukan pelayanan kepada keduanya, baik kepada Guru maupun kepada Tuhan Sri Krishna. Pelayanan kepada para bhakta juga dikatakan sebagai hal yang sangat penting juga. Tanpa melakukan pelayanan kepada para Vaishnava, seseorang tidak akan dapat melakukan pelayanan kepada Guru dan tanpa melakukan pelayanan kepada Guru seseorang juga tidak akan dapat melakukan pelayanan kepada Tuhan Sri Krishna. Kalau orang atau seorang penyembah tidak mau melayani Guru nya sendiri, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi Guru dasa. Sebelum melayani Tuhan Sri Gaurangga Mahaprabhu, seseorang hendaknya melayani Gurunya terlebih dahulu. Guru seva yang dimaksud disini bukan hanya melakukan pelayan terhadap gurunya sendiri, ketika dia melayani gurunya, maka ada banyak Vaishnava-vaishnava lain disekeliling Beliau yang harus kita layani. Untuk kemajuan spiritual kita, Kita memerlukan mukunda aradhana, selain kita memerlukan mukunda aradhana kita juga memerlukan mukunda prestha aradhana. Mereka yang sangat disayangi oleh Sri Mukunda, itulah yang disebut sebagai Mukunda Prestha. Jika tidak demikian , maka seseorang akan membuat kesalahan. Jika orang melakukan pemujaan kepada Sri Hari tapi tidak melakukan pemujaan kepada hari bhakti aradhana, orang hendaknya mengerti bahwa orang tersebut telah melakukan kesalahan. Karena itu sastra mengatakan “mereka yang memuja Tuhan Sri Govinda, dan orang-orang itu tidak memuja para penyembah terkasih dari Tuhan Sri Govinda, maka dia tidak akan mendapatkan karunia dari Tuhan Sri Visnu atau Sri Govinda” mereka disebut sebagai orang-orang yang sangat sombong. Bhagavan Sri Krishna mengatakan kepada Arjuna “ Oh Arjuna, mereka yang hanya mempersembahkan pelayanan atau bhaktinya kepada diriku, mereka tidak dapat menjadi penyembahku, tetapi mereka yang menyatakan bahwa mereka adalah penyembah dari penyembahku, merekalah penyembahku yang sesungguhnya”
Markandya, Ambarisa, Vasu, Wibisana, Bali, Sambhu, Prahlada, Widura, Dhruva,Bhisma, Parasara, Narada Muni, Diantara para bhakta itu, Prahlad adalah yang tertinggi, akan tetapi Para pandava lebih agung daripada para Prahlad. Jadi Narada Muni menyampaikan kepada Maharaj Yudistira “Wahai raja, prahlad memang sungguh-sungguh sangat mujur, tetapi jangan pernah mengatakan bahwa dirmu tidak seberuntung Prahlad. Didalam masyarakat manusia ini, kalian-lah orang-orang yang sangat mujur. Karena para muni, para resi, para sadhu selalu datang ke istana mu untuk menyucikan istanamu, mereka selalu datang kerumahmu. Oh maharaj, para sadhu selalu datang kerumah anda, kenapa demikian? Karena Tuhan Sri Krishna yang sekarang muncul dihadapanmu dalam wujud sebagai Parambrahma atau wujud asli Beliau/Krishna, selalu tinggal bersama-mu. Sridar Swami memberikan komentar atas hal ini, Oh Yudistira, dirumah prahlad, param brahma tidak selalu hadir disana, untuk memperoleh darshan dari Sri Hari para muni dan para rsi juga tidak datang kerumah prahlad, dan Bhagavan Sri Krishna tidak hadir sebagai putra dari pamanmu, jadi Beliau tidak secara langsung menganugrahkan karunia nya kepada Prahlad. Karena itulah kalian lebih agung dan lebih mulia dari Prahlad dan diriku. Kemudian Para Yadhava, mereka yang selalu berada bersama Krishna di Dvaraka, dan mempersembahkan cinta dan kasihnya yang mendalam kepada Krishna, dan Krishna juga selalu ada disana maka mereka lebih agung dari para Pandava. Dari semua yadhava, maka Uddhava lah yang paling mulia, tapi dibandingkan dengan penduduk vraja bumi atau para gopi, maka para gopi lah yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi, kenapa demikian? Karena ketika Uddhava dikirim ke vraja bumi oleh Sri Krishna, Uddhava telah melihat secara langsung, begitu dalamnya rasa cinta kasih dan pelayanan yang telah diberikan oleh para gopi, karena itu Uddhava selalu berdoa untuk mendapatkan debu kaki Padma para gopi. Karena Uddhava tidak memiliki cinta yang begitu mendalam sebagaimana yang ditunjukkan oleh para gopi kepada Krishna di vrindavan, karena itulah para gopi sangat disayangi oleh Bhagavan Sri Krishna, diantara para gopi, yang tertinggi adalah Srimati Radharani. Srila Prabhupad, Guru-Guru kerohanian kita, semuanya sangat dikasihi oleh Tuhan Sri Krishna. Karena itu kita sungguh sungguh sangat mujur, tapi disisi lain kita juga sungguh-sungguh sangat malang. Ada sebuah pepatah “ akibat dari reaksi karmaphala kita, kita sudah berendam didalam sungai gangga akan tetapi rasa dahaga kita masih juga belum hilang"
Selanjutnya…Memberikan interprestasi terhadap nama suci, itu juga merupakan suatu kesalahan. Mereka yang memberikan interprestasi terhadap nama suci Tuhan dikatakan sebagai orang-orang yang sangat merosot dan sangat berdosa. Mereka pasti akan berlomba-lomba masuk ke planet neraka. Nama suci itu tidak lain adalah Tuhan Sri Krishna sendiri dan nama suci itu memiliki kualifikasi yang tidak terhingga, Sri Krishna tidak terhingga maka nama sucipun secara otomatis juga tidak terhingga. Bhagavan Sri Ananta Deva tidak akan pernah bisa mengakhiri pemujaannya kepada Tuhan Sri Krishna, karena Bhagavan Sri Krishna tidak terbatas dan tidak terhingga. Jadi jika kita mengatakan bahwa pemujaan terhadap nama suci sebagai suatu hal yang terlalu berlebihan, itu juga merupakan suatu kesalahan, karena itulah mengapa begitu banyak penyembah yang sudah tekun mengucapkan nama suci tapi belum mendapatkan hasilnya dengan baik. hal ini disebabkan karena mereka masih melakukan kesalahan terhadap kaki padma nama suci itu. Karena itulah kita semuanya harus bisa meninggalkan kesalahan-kesalahan terhadap nama suci tersebut ketika kita mengucapkan nama suci tersebut, apabila kita tidak bisa meninggalkan hal tersebut maka kita tidak akan mendapatkan hasil dari pengucapan nama suci tersebut. Jika kita mengucapkan nama suci itu dengan baik dan murni, maka nama suci itu sendiri yang akan memberikan perlindungan sepenuhnya kepada kita, tapi apabila kita memanfaatkan nama suci tersebut untuk kepentingan diri kita sendiri, maka nama suci tidak akan pernah menolong kita.
Mereka yang tidak mengikuti perintah-perintah dan ajaran Guru Kerohaniannya, mereka juga merupakan suatu kesalahan, bahkan walaupun dia terus mengucapkan nama suci, dia tetap tidak akan mendapatkan hasil yang terbaik dari pengucapan nama suci tersebut. Karena itu kita jangan pernah mengkritik atau menghina penyembah atau vaishnava manapun. Ketika orang melakukan kesalahan atau vaishnava aparadh ini, walaupun penjelmaan demi penjelmaan , bahkan ratusan penjelmaan sekalipun, dia telah berusaha mengucapkan nama suci, dia tidak akan pernah mendapatkan hasil terbaik dari pengucapan nama suci tersebut. Ada seorang raja yang bernama Sakadhyana, dia melakukan pemujaan kepada Sri Bhagavan, tapi dia tidak menghormati para Vaishnava dan kitab suci weda, dia bergaul dengan orang-orang Aparadhi dan orang-orang yang tidak menghormati weda. Akhirnya, dikehidupan berikutnya sang raja ini dilahirkan sebagai seekor anjing.
Jadi melalui guru kripa dan vaishnava seva, seseorang akan menjadi Sradhavan, yaitu seseorang yang memiliki keyakinan yang kokoh, mereka yang mendengar hari jnana katha, ketika sadhu guru berbicara dia mendengarkan dengan penuh ketulusan dan keseriusan, maka dia akan mengembangkan rasa untuk mendengarkan Vasudeva katha. karena itu jika seseornag ingin kemujuran untuk dirinya, dia hendaknya menjauhkan dirinya dari kesalahan-kesalahan dan selalu bergaul dengan Sadhu Guru dan mendengarkan hari katha dengan serius, dan setelah itu dia melakukan kirtan.
Tetapi mereka yang selalu melakukan aparadha, sambil menangis dia hendaknya mengucapkan nama suci Tuhan Sri Hari, maka dia kemudian bisa dibebaskan dari kesalahan. Dan mereka yang melakukan aparadha terhadap nama suci, dia hendaknya berusaha mengucapkan nama suci tersebut dengan penuh kemurnian sehingga aparadh-nya bisa dihilangkan. Akan tetapi dasar utamanya seseorang harus bisa menjadi Niskapata, yang artinya terbebas dari kemunafikan dan kepalsuan, dengan hati yang tulus tanpa kepalsuan dan kemunafikan hendaknya menangis untuk mendapatkan karunia ini. Guru Kerohanian saya pasti akan melimpahkan karunianya kepada saya. Tidak ada keragu-raguan sedikitpun akan hal ini, keteguhan hati seperti ini yang sungguh-sungguh kita perlukan, mereka yang memiliki keteguhan hati atau keyakinan yang kokoh mereka yang akan mendapatkan hari bhakti. Semakin kita rendah hati dan memiliki ketulusan hati, maka karunia akan lebih banyak lagi mengalir. Mereka yang sungguh-sungguh ingin mencari karunia tersebut, mereka hendaknya menjadikan dirinya sebagai Kripa Kanda, karena itulah setiap orang hendaknya meninggalkan kepalsuan dan kemunafikan dari dalam dirinya dan pikirannya.
Seseorang yang terbebaskan sepenuhnya dari rasa kepalsuan dan kemunafikan maka dia akan dapat masukke dalam kerajaan bhakti dan kehidupan sang jiwa nya akan sepenuhnya mencapai kesuksesan. Karena itu dengan segala perhatian yang sangat serius, dalam usaha kita untuk mendapatkan karunia atau cinta kasih prema Tuhan Sri Krishna, kita hendaknya membebaskan diri dari segala bentuk kepalsuan dan kemunafikan. Oh pikiranku, dengarkan lah dengan baik, keinginan untuk mendapatkan nama baik, kehormatan dan kemasyuran, itu layaknya tidak lebih seperti seorang wanita candala yang memakan daging anjing. Selama kemunafikan dan kepalsuan ini berada didalam hati kita, kapataka ini dianggap sebagai kekasih gelap, tidak akan pernah meninggalkan diri kita, karena itu kapataka ini akan selamanya berada didalam diri kita sepanjang kita masih ingin mendapatkan nama baik, pujian dan kemashyuran. Kepalsuan ini tidak akan pernah meninggalkan kita, jika kepalsuan ini tidak mau pergi meninggalkan kita atau kita masih berpelukan erat dengan kapataka ini, kita tidak akan pernah mendapatkan prema bhakti ini. Karena itu hendaknya kita melayani sadhu Guru Vaishnava dengan kerendahan hati dan dengan hati yang sederhana. Sehingga dengan demikian kita akan mendapatkan karunia dari Tuhan Sri Krishna
Hare Krishna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar