Hare Krishna semetons, saya satyasena das
Kali ini mari kita simak bersama kelas bhagavadgita dari HH Ananda Haridasa Goswami Maharaj yang disampaikan dengan penuh semangat, begitu santai tapi serius, sehingga membuat suasana begitu nyaman dan penuh keakraban. Kelas kali ini disampaikan dipondok bapak Sundaranandadasa Dasa dan mamak Prema Manjari, yang dihadiri oleh banyak penyembah yang juga begitu antusias mendengarkan kelas Beliau.Kali ini Beliau mengulas tentang perbuatan (Karma Yoga) sesuai dengan Bab 5 Srimad Bhagavadgita..
Mari kita simak bersama yaaa..
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua…
Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua…
MENGENDALIKAN DORONGAN YANG BERSIFAT MATERIAL UNTUK MENCAPAI KESUKSESAN DALAM JALAN BHAKTI
Kali ini kita akan membahas tentang perbuatan atau tindakan-tindakan yang dilakukan dalam menjalani kesadaran Krishna. Semua masalah kita itu disebabkan karena suatu tindakan dari kita, tindakan yang dimaksud disini adalah, ketika anda ,melakukan suatu aksi secara otomatis reaksi dari perbuatan itu akan mengikutinya. Karena itu kita harus sangat berhati-hati. Tentu kita mengetahui bahwa bagaian karma ini memang sangat sulit dimengerti.
Sloka Bhagavadgita 5.23 :
Saknotihaiva yah sodhum
Prak sarira vimoksanat
Kama-krodhodbhavam vegam
Sa yuktah sa sukhi narah
Prak sarira vimoksanat
Kama-krodhodbhavam vegam
Sa yuktah sa sukhi narah
Terjemahan : Kalau seseorang dapat menahan dorongan indera-indera material dan menahan kekuatan keinginan dan amarah sebelum ia meninggalkan badan yang dimilikinya sekarang, maka kedudukannya menjadi semakin baik dan ia berbahagia di dunia ini
Pertanyaan saya adalah apa yang pada umumnya kita inginkan? Apa yang menjadi keinginan kita? Bagaimana anda bisa mendapatkan kebahagian? Kita tidak mungkin akan langsung mendapatkan kebahagiaan, apa yang kita perlukan sebelum mencapai kebahagiaan? Sebelum kita mendapatkan kebahagiaan, hal apa yang perlu kita dapatkan? Ya, kita memerlukan adanya kedamaian. Sebenarnya semua hal yang menjadi pertanyaan kita dan keingintahuan kita, semuanya ada di dalam bhagavadgita. Srila Prabhupad mengatakan bahwa hanya Bhagavadgita lah yang mampu untuk hal tersebut.
Dunia menciptakan PBB dimaksudkan untuk apa? Yaitu untuk membangun terciptanya kedamaian didunia ini. Apakah mereka mampu untuk menciptakan kedamaian tersebut? Baru-baru ini kita mendengar adanya ketegangan antara Amerika dan Iran. Tetapi jika kita mengikuti semua prinsip-prinsip yang telah dituangkan dalam Srimad Bhagavadgita, maka kedamaian tersebut akan bisa dibangun. Oleh karena itu, dikatakan bahwa Bhagavadgita merupakan satu-satunya cara untuk dapat menciptakan kedamaian tersebut dan merupakan solusi dari semua permasalahan-permasalahan yang kita hadapi di dunia material ini. Mari kita cek bersama-sama…
Dalam bhagavadgita sloka 2.66 disebutkan :
Nasti buddhir ayuktasya
Na cayuktasya bhavana
Na cabhavayatah santir
Asantasya kutah sukham
Na cayuktasya bhavana
Na cabhavayatah santir
Asantasya kutah sukham
Terjemahan : Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam kesadaran Krishna tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap. Tanpa kecerdasan rohani dan pikiran yang mantap tidak akan mungkin tercipta kedamaian. Tanpa adanya kedamaian, bagaimana mungkin akan ada kebahagiaan?
Penekanannya disini pada “Asantasya kutah sukham” ini artinya jika tidak ada kedamaian, bagaimana mungkin akan ada kebahagiaan. Pertanyaannya sekarang, darimana datangnya kedamaian tersebut? Disini Tuhan Sri Krishna menyatakan “Nasti Buddhir ayuktasya, Na cayuktasya bhavana” yang artinya Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, disini Tuhan Sri Krishna tidak secara langsung mengatakan bahwa Beliaulah Tuhan Yang Maha Esa yang sesungguhnya, tidak seperti itu. Secara tidak langsung sebenarnya Tuhan Sri Krishna memerintahkan kepada Arjuna, bahwa Anda harus selalu berhubungan dengan diri-Ku. Selanjutnya Beliau juga mengatakan bahwa Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa tersebut tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap. Darimana kita mendapatkan kecerdasan rohani maupun pikiran yang mantap tersebut? Krishna sendiri menyatakan bahwa kecerdasan tersebut anda dapatkan dari diri-Ku. Tugas utama kita adalah selalu berhubungan dengan diri-Ku, ketika anda mendapatkan kecerdasan rohani ini, maka pikiran anda secara otomatis akan menjadi semakin mantap. Jika kita tidak mempunyai kecerdasan rohani ataupun pikiran yang mantap maka secara otomatis kita tidak akan dapat mencapai kedamaian tersebut. Oleh sebab itulah, tugas utama kita adalah, kita harus mendapatkan kecerdasan rohani tersebut dan pikiran kita juga harus menjadi mantap. Disini bagaimana Krishna memberikan penjelasan kepada Arjuna, bagaimana caranya untuk mencapai kedamaian tersebut, yaitu bagaimana mungkin kebahagiaan akan tercipta jika tidak ada kedamaian terlebih dahulu. Tentu saja ini adalah Sangkya yoga, yaitu perbuatan-perbuatan yang dilakukan dalam Kesadaran Krishna. Jika anda melakukan suatu kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan kesadaran Krishna, maka anda akan mendapatkan kedamaian. Ketika kedamaian itu kita dapatkan maka secara otomatis kebahagiaan itu akan mengikutinya.
Sekarang pertanyaan saya adalah ketika anda sudah mengikuti kesadaran Krishna ini, apakah anda sudah merasakan kebahagian tersebut? (semua yang hadir menjawab : ya). Sepertinya halnya Sripad Bhaktisvarupa Maharaj menyatakan kepada semua penyembah di Manipur, jika pada suatu waktu, saya hilang atau tidak dapat ditemukan di belahan dunia manapun, saya bahkan sangat sulit untuk ditemui dibelahan dunia manapun, anda hanya akan dapat menemukan saya di Bali” (semua yang hadir : jay!)
Sripad Maharaj menyampaikan hal tersebut dengan sangat tegas dihadapan semua penyembah-penyembah Manipur. Sripad Maharaj melanjutkan…Kalian semua akan dengan sangat mudah menemukan saya di Bali, ditempat lain Anda tidak akan dapat menemukan saya.
Karena itulah, kesadaran Krishna ini satu-satunya cara untuk menyelesaikan semua permasalahan yang kita hadapi di dunia material ini. Tetapi kita juga harus mengikuti secara ketat prinsip-prinsip yang mengaturnya. Seperti halnya yang dinyatakan dalam kitab-kitab suci.
Sekarang kita lihat kembali secara terperinci sloka 5.23 tersebut...
Melalui badan ini, jika kita bisa mentoleransi hal tersebut, misalnya pada hari ini, saat anda bisa mentoleransi hal apapun yang diterima dalam berjalannya kelas ini, kemudian setelah beberapa hari anda dapat menjadi lebih damai. Tuhan Sri Krishna menyatakan dalam Bhagavadgita Bab 2 sloka 14 sebagai berikut :
Matra-sparsas tu kaunteya
Sitosna sukha-duhkha-dah
Agamapayino nityas
Tams titiksasva bharata
Sitosna sukha-duhkha-dah
Agamapayino nityas
Tams titiksasva bharata
Artinya : Wahai Putera Kunti, Suka dan Duka muncul untuk sementara dan hilang sesudah beberapa waktu, bagaikan mulai dan berakhirnya musim dingin dan musim panas. Hal-hal itu timbul dari penglihatan indera, dan seseorang harus belajar cara mentolerir hal-hal tersebut tanpa goyah sedikitpun, wahan putera keluarga bharata.
Penjelasan Maharaj : kita tidak akan mendapatkan kedamaian tersebut, kita tidak akan langsung mendapatkan kebahagian dalam suatu kehidupan. Penderitaan dan kebahagian datang silih berganti. Penderitaan akan datang, kemudian dia akan hilang, selanjutnya muncul kebahagiaan, dan akhirnya kebahagiaan itu pun menghilang. Inilah sifat alami dari alam material ini, karena itulah tidak ada jalan lain lagi anda harus mentoleransi semua hal tersebut. Jika anda mampu mentoleransi hal tersebut maka secara otomatis anda akan mendapatkan kebahagian tersebut. Karena itu Tuhan sendiri dengan jelas mengatakan “tams titiksasva bharata” artinya mencoba untuk mentoleransi tanpa goyah sedikitpun, wahai putera keluarga bharata. Karena itulah gunakan sebaik-baiknya kesempatan kita sebagai manusia ini, tanpa kita memberikan penilaian atau tuduhan-tuduhan sedikitpun, anda seharusnya tidak melakukan atau berpikir bagaimana saya akan mengakhiri badan ini sesegera mungkin ketika anda mengalami penderitaan, seperti melakukan bunuh diri dsb. Jangan pernah melakukan kesalahan-kesalahan seperti itu, kita sebenarnya sudah sangat-sangat beruntung karena mendapatkan badan sebagai seorang manusia. Oleh sebab itulah kita harus mengerti apa sebenarnya tujuan utama dari mendapatkan badan sebagai manusia ini. Kita harus mengetahui bagaimana pentingnya kehidupan ini. Karena itu dalam hidup ini jangan buru-buru mengambil suatu keputusan terhadap suatu hal, misalnya mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dsb. Tuhan Sri Krishna sendiri telah menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara kalian dan diri-Ku. Secara kualitas kita sama hanya secara kuantitas kita berbeda. Contohnya saja, sebuah handphone ini. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh handphone ini? Melalui handphone ini, kita bisa mendapatkan semua informasi apapun didunia ini melalui handphone, sedangkan secara kapasitas, melalui handphone ini kita mendapatkan begitu banyak bantuan, mendapatkan komunikasi, seketika itu anda bisa berhubungan melalui antara yang satu dengan yang lainnya, contohnya ketika kita mempunyai teman di Amerika. dan kemudian bagaimana handphone ini bisa diciptakan, ini pasti disebabkan karena adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh umat manusia juga, dengan kata lain kita begitu cerdas.
Tuhan Sri Krishna bersabda dalam Bhagavadgita Bab 15 sloka 15 sebagai berikut :
Sarvasya caham hrdi sannivisto
Mattah smrtir jnanam apohanam ca
Vedais ca sarvair aham eva vedyo
Vedanta krd veda-vid eva caham
Mattah smrtir jnanam apohanam ca
Vedais ca sarvair aham eva vedyo
Vedanta krd veda-vid eva caham
Artinya : Aku bersemayam didalam hati setiap makhluk. Ingatan, pengetahuan dan pelupaan berasal dari-Ku. Akulah yang harus diketahui dari segala Veda; memang Akulah yang menyusun Vedanta, dan Akulah yang mengetahui Veda
Penjelasan Maharaj : Dimana Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuknya sebagai parama-atma ini, tinggal didalam hati kita. Karena itulah kita bisa memiliki pengetahuan dan kecerdasan, pada saat yang sama kita juga mempunyai ingatan dan pelupaan. Ini semua adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa. Sekarang kita mungkin memiliki pengetahuan dan memiliki kecerdasan serta ingatan yang baik, kenapa kita masih saja menderita di dunia material ini? Kenapa juga kita tidak bisa menyelesaikan semua permasalahan-permasalahan yang kita hadapi di dunia material ini? Ini karena kita menyalahgunakan semua kualitas-kualitas yang telah diberikan tersebut. Tuhan sendiri menyatakan “nasti buddhir ayuktasya” . Tugas utama kita adalah selalu menghubungkan diri kita dengan Tuhan Sri Krishna. Ketika anda sudah benar-benar berada didalam pengendalian-Ku (maksudnya disini adalah ketika kita sudah menjadi penyembah murni dari Tuhan Sri Krishna), maka sudah tidak ada lagi perbedaan diantara kita. Inilah yang selanjutnya disebut dengan Bhakta dari Tuhan.
Apa hubungan antara para bhakta dan Tuhan? Layaknya Matahari dengan sinar matahari. Dengan kata lain antara Energi dan sumber dari energi tersebut. Kedua hal tersebut sama sekali tidak ada perbedaannya. Contohnya, ketika Sudama pergi ke Dvaraka untuk menemui Tuhan Sri Krishna. Bagaimana mungkin seorang brahmana yang begitu miskin ini bisa dilayani dengan begitu baiknnya oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna. Vasudeva Sri Krishna menyatakan kepada Ibu Rukmini, lihatlah Rukmini, bahwa Sudama ini adalah penyembah murni-Ku yang sejati dan antara aku dan dia sama sekali tidak ada perbedaan. Itulah sebabnya bagaimana saya begitu menuruti apapun yang disampaikan oleh Sudama. Oleh karena itulah Anda harus mengikuti-Ku dengan penuh kejujuran.
Tuhan Sri Krishna menyatakan bahwa Diri-Ku tidaklah independen, para penyembah-Ku lah yang independen, Saya mengikuti mereka. Untuk menjaga mereka saya harus bertindak sebagai pelayan untuk para penyembah-Ku. Karena itu kita sangat beruntung, begitu banyak kesempatan yang telah diberikan kepada kita untuk dapat pulang kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi pada awalnya, prinsip apa yang harus diikuti, sebelum meninggalkan badan kita, jika seseorang mampu menahan dorongan-dorongan dari keinginan-keinginan material tersebut. Srila Rupa Goswami dalam upadesamrta mengatakan :
Vaco vegam manasah krodha-vegam
Jihva-vegam udaropastha-vegam
Etan vegam yo visaheta dhirah
Sarvam apinam prthivim sa sisyat
Jihva-vegam udaropastha-vegam
Etan vegam yo visaheta dhirah
Sarvam apinam prthivim sa sisyat
Dari sloka tersebut kita bisa memahami bahwa terdapat 6 jenis dorongan yaitu dorongan atas keinginan berbicara (Vaco), dorongan atas keinginan pikiran (Manasah), dorongan atas keinginan rasa amarah (krodha), dorongan atas keinginan perut, dorongan atas keinginan lidah dan dorongan atas keinginan organ kemaluan. Entah bagaimana, kita harus selalu berusaha untuk mentoleransi ke-6 jenis dorongan tersebut. Pada saat yang sama kita harus mengecek kembali dari kemarahan dan tentu saja secara otomatis kita akan mampu mencapai kedamaian. Anda akan menjadi yogi yang agung ataupun penyembah murni. Jika 6 dorongan ini bisa kita kendalikan, maka anda akan bisa menjadi Gosvami, yang artinya dia yang memapu mengendalikan indria-indrianya. Setelah anda mampu menjadi goswami maka secara otomatis anda mendapatkan hak untuk mempunyai sisya-sisya diseluruh dunia, dengan kata lain anda akan menjadi Guru Kerohanian. Pada saat yang sama pula anda akan dapat mencapai kedamaian tersebut. Setiap saat nantinya anda hanya akan menikmati kehidupan ini dalam arti yang rohani.
Sekarang pertanyaanya, tentu tidaklah mudah untuk mengendalikan 6 dorongan tersebut. Disisi lain dikatakan sangat mudah tapi disisi lain dikatakan sangat sulit. Dijelaskan disini kita harus berusaha mengecek kembali dorongan-dorongan tersebut terutama rasa marah ini, karena itulah secara jelas dalam bab 5 ini ditegaskan anda harus mengetahui kekuatan dan keinginan amarah anda. Ketika keinginan kita tidak terpenuhi atau tidak sesuai harapan, maka secara otomatis rasa marah itu akan muncul, ketika kita menjadi marah, maka kita akan kehilangan kecerdasan kita, dan kemudian karena kita telah kehilangan kecerdasan kita, kita akhirnya bertindak seperti halnya seekor binatang. Ketika kita telah kehilangan kecerdasan, maka secara otomatis kedamaian tersebut tidak akan pernah muncul. Dengan segala cara apapun anda harus mampu mengendalikan ke-6 dorongan tersebut dan diatas semua ini, kita harus berhati-hati terhadap semua jenis keinginan yang kita miliki, terutama terhadap rasa amarah kita.
Pada umumnya semua masalah-masalah ini datang karena kita masih memiliki ikatan yang begitu kuat, kenapa kita menginginkan begitu banyak hal? Sebenarnya kita hanya memerlukan sedikit kenyamanan saja untuk dapat bertahan hidup dalam dunia material ini.
Apa yang bisa katakan dan pikirkan mengenai Sukadeva Goswami? Didalam bhagavantam Beliau menjelaskan bahwa untuk menjalani kehidupan ini sangatlah mudah, tetapi kita membuatnya menjadi begitu rumit hanya karena adanya berbagai jenis keinginan yang kita miliki. Contohnya saat ini, tanpa adanya spon di kursi ini, Maharaj tetap dapat duduk dengan nyaman dan tidak ada masalah sama sekali. Tetapi karena sudah diatur dengan sedemikian rupa, Maharaj tetap menerimanya. Jika saya diminta duduk dibawah sekalipun, itu juga tidak masalah. Tetapi saat ini diberikan kursi yang nyaman dan panjang. Tetapi siapa sebenarnya yang menyampaikan bahwa saya seorang sanyasi yang harus dihormati? Bagaimana anda dapat mengetahui bahwa saya adalah seorang sanyasi? Sehingga anda memperlakukan saya seperti melayani Tuhan, apakah anda dapat membaca isi hati saya? Mungkin saja saya adalah orang yang paling kurang ajar, tetapi anda malah sebaliknya anda memberikan begitu banyak penghormatan kepada saya. Kenapa? Apa yang disampaikan Sukadev Gosvami, dijelaskan bahwa jika kita sudah mempunyai dua lengan, kita tidak memerlukan lagi sebuah bantal. Jika kita sudah memiliki punggung, kita tidak memerlukan lagi alas tidur (matras/kasur). Ketika anda sedang mengalami sakit punggung, dan anda pergi kedokter, maka dokter akan menyarankan kepada anda untuk tidak menggunakan matras dan hanya tidur dilantai, sejak saat itu anda mulai berpikir, ini adalah saran/resep dari dokter yang diberikan kepada saya, maka lebih baik keluarkan saja matras ini dan saya ditak menggunakannya lagi. jauh sebelumnya Kitab suci kita telah mengatakannya, tetapi mengapa kita tidak pernah mengikuti nya? Karena itulah pertanyaan dari kebahagiaan ini tidak akan muncul jika tidak ada kedamaian sebelumnya. Tams titiksasva bharata. Kita tahu bahwa Pandava telah dihina sedemikian rupa oleh para kurawa, tetapi disini bagaiman para pandava tetap berusaha mentoleransinya, hal ini disebabkan karena kemampuan mereka untuk tetap mentoleransi segala hal. Kemudian akhirnya para pandava lah yang mendapatkan kemenangan dan merekalah yang akhirnya menikmati kemenangan tersebut, kemenangan dalam kehidupan ini apakah anda kaya atau miskin atau anda adalah orang yang beruntung atau tidak beruntung, anda harus menarik diri kita agar kita tidak menjadi orang yang penuh dengan iri hati. Jika anda iri hati kepada seseorang maka andalah yang menderita, karena itulah Tuhan Sri Krishna menyatakan bahwa keberuntungan kita memiliki hubungan yang sangat mendalam dengan kegiatan-kegiatan yang telah kita lakukan pada kehidupan-kehidupan sebelumnya. Karena dalam kehidupan sebelumnya, kita telah melakukan begitu banyak kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan kesadaran Krishna. Jika pada kehidupan sebelumnya kita telah melakukan kegiatan-kegiatan yang saleh, maka pada kehidupan ini kita dapat menikmatinya. Tetapi kenikmatan material ini sebenarnya adalah sebuah ikatan yang kuat, jenis kenikmatan seperti ini sangatlah tidak baik untuk anda. Karena ini adalah jaman kaliyuga, maka lebih baik anda tidak kembali lagi kedunia material ini. Oleh karena itu kita pasti diberikan jaminan, kita mendapatkan karunia dari Guru Maharaj kita, karunia dari Srila Prabhupad, dari acarya-acarya sebelumnya dan juga kita diberikan begitu banyak kecerdasan dan pengetahuan rohani. Ini bukanlah pengetahuan material. Jika anda bertemu dengan orang-orang yang masih bersifat material dan bertanya kepada mereka, jika anda bertanya siapa sebenarnya anda? Maka mereka tidak akan dapat memberikan jawaban yang tepat karena mereka masih memiliki kesadaran sang badan, tetapi dalam hubungannya dengan diri kita, maka kurang lebih kita telah tidak dalam kesadaran badan. Jika anda masih dalam kesadaran badan, maka anda tidak akan mungkin datang kesini dalam program kali ini. Dengan kata lain, anda sebenarnya sudah dibebaskan, karena itu anda bisa menikmati pengetahuan dari pembelajaran tentang kesadaran Krishna ini. Karena anda sudah mengerti tentang pengetahuan kesadaran Krishna, maka sudah pasti anda akan mendapatkan jaminan untuk dapat pulang kembali pada Tuhan Yang Masa Esa, Sri Krishna (penyembah : jay, haribolo).
Jika anda bukan roh yang terbebaskan anda tentu tidak akan mentolerir hal yang berlangsung saat ini, sekarang mungkin sudah 30 atau 40 menit telah berlangsung, anda telah duduk dengan penuh kesabaran, jika anda tidak dalam kesadaran pengetahuan rohani, maka anda sudah tidak sabar lagi, dan mungkin anda akan mengkritik maharaj, maharaja membuka buku yang sangat tebal dan hanya membicarakan hal-hal yang tidak penting dan berarti. Tetapi anda telah berusaha mentolerir dan memberikan apresiasi terhadap Maharaj, dan bahkan berpikir Maharaj adalah seorang Sanyasi dari india maka sedikit anda memberikan toleransi ini maka ini tidak akan pernah hilang, karena Maharaj dikirim ketempat ini hanya oleh otoritas, Maharaj tidak datang atas keinginan Beliau sebagai seorang sanyasi, tapi ini adalah tugas utama Maharaj untuk memberikan segala pengalaman-pengalaman yang Beliau dapatkan kepada hadirin yang disini. Oleh sebab itulah saat ini, kegiatan yang kita lakukan ini adalah Sravanam Yajna. Saat ini anda mendengarkan pengetahuan rohani tentang kesadaran Krishna. Ini juga disebut sebagai Yajna. Yajna itu sendiri berarti apapun yang dilakukan hanya untuk kepuasan Tuhan Sri Krishna. Tentu saja dalam hal ini, anda mendengar dengan penuh perhatian maka secara otomatis hal tersebut memberikan kepuasan kepada Tuhan Sri Krishna.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana Tuhan bisa mengetahui semua informasi yang dilakukan oleh semua hadirin yang hadir saat ini? Siapa yang memberi tahukan semua hal ini kepada Tuhan Sri Krishna? Ya, Sang Waktu lah (Sang Kala) yang menyampaikan semua hal ini kepada Tuhan Sri Krishna. Sang Kala layaknya sekretaris atau pihak yang menyampaikan semua hal yang telah kita lakukan kepada Tuhan. Semua hal disampaikan, mungkin yang dibelakang sedang mengantuk, ada yang menikmati kelas ini, maka secara otomatis segala hal yang berlangsung dan terjadi saat ini telah disampaikan secara langsung oleh Snag Kala kepada Tuhan Sri Krishna. Masa depan anda akan dipilih sesuai dengan apa yang terjadi saat ini, atau sesuai dengan apa yang anda lakukan saat ini. Bagi anda yang tertidur atau mengantuk saat mendengarkan kelas ini, bisa saja dikehidupan berikutnya anda akan memperoleh badan sebagai seekor beruang (penyembah : hahahaha). Tetapi bagi mereka yang menikmati dengan seksama kelas yang berlangsung saat ini , maka mereka akan dapat pulang kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna (penyembah : jay, haribolo). Kemudian setelah itu apa yang menjadi aktivitas anda? Maka secara otomatis anda akan melayani dan mendapatkan pergaulan rohani. Karena itu Tuhan sendiri menyatakan melalui Srimad Bhagavantam, seseorang harus mendengarkan dengan penuh perhatian dan seksama. Jangan pernah berusaha menjadi orang yang penuh dengan kepura-puraan, karena Tuhan berada dimana-mana, Beliau Maha Ada, Beliau bisa membaca pikiran dan hati kita, Anda bisa menipu Maharaj, tapi anda tidak akan bisa menipu Sang Kala (penyembah : hahahaha). Secara otomatis semuanya akan disampaikan kepada Tuhan. Tetapi hal yang berbeda dengan Yamaraj, Beliau masih memerlukan Citra Kethu sebagai sekretaris Beliau. Tetapi dalam hubungan dengan Tuhan Sri Krishna, tidak diperlukan lagi seorang sekretaris, secara otomatis sang kala langsung mengirimkan semua pesan tersebut kepada Tuhan Sri Krishna. Apakah itu pagi hari, siang hari, senja hari maupun malam hari, tidak ada masalah bagi sang kala, oleh sebab itulah kita harus sangat berhati-hati.
Nasehat yang dapat diberikan disini adalah untuk bisa mentoleransi (sodhum) semua dorongan-dorongan. Yang pertama menahan dorongan keinginan untuk berbicara. Contohnya ketika kita berbicara (Vaco), kita harus berhati-hati, berusaha untuk tidak melukai hati siapapun.
Selanjutnya yang kedua bagaimana mengendalikan dorongan yang timbul karena pikiran (Manasah) , keinginan dari pikiran ini sangat sulit dikendalikan karena pikiran memiliki begitu banyak keinginan. Contohnya padahal setiap hari anda sudah setiap hari pergi kepasar, tapi masih saja anda mempunyai keinginan untuk berbelanja dan berbelanja lagi. Oleh sebab itulah para pebisnis semakin banyak mendirikan mall-mall. Tetapi dalam hubungan dengan penyembah, contohnya pakaian yang saat ini digunakan oleh Maharaj, Maharaj mengenakan pakaian ini sejak tahun 2007, masih aja beliau pakai, maka Beliau tidak memerlukan mall. Anda bisa lihat, hidup ini mudah kan? Tetapi kalian setiap hari kepasar dan menyatakan, pakaian ini bagu sekali, warna nya bagus sekali dan anda menjadi tertarik untuk membeli dan membeli lagi. Dilain sisi, Maharaj juga tidak bisa menggunakan warna yang lain selain warna Saffron. Gampang sekali hidup saya kan? (penyembah : hahahahhaha). Saya telah menyiapkan pakaian saffron ini sejak tahun 2007 sebanyak 4 pasang saja. Sampai saat ini masih saja 4 pasang. Saya tidak memerlukan pakaian yang baru dari anda (penyembah : hahahaha). Hidup ini sangat mudah kan? Tetapi anda memerlukan ratusan juta rupiah untuk memenuhi keinginan anda dalam hal berbelanja tersebut. Jika pikiran anda adalah teman anda maka anda akan mampu mengendalikannya. Suatu contoh seperti apa yang disampaikan Srila Prabhupad kepada sisya Beliau berikut ini. Pada suatu kelas, Srila Prabhupad sempat menegur sisya-nya yang tampak berpakaian rapi dan bersih, dimana bagi mereka yang baru saja menjadi penyembah, Srila Prabhupad bertanya kepada sisya-nya yang seorang mataji “ berapa set pakaian yang anda miliki, pakaian anda selalu berganti-ganti, kenapa pakaian anda setiap hari nampak seperti baru?” untuk mengajarkan orang-orang yang baru, Srila Prabhupad dengan sengaja menegur muridnya sendiri, dimana penyembah-penyembah baru tersebut pakaiannya tampak begitu lusuh dan kotor. Mataji tersebut tidak menyadari filsafat dibalik pertanyaan Srila Prabhupad. Perkataan Srila Prabhupad tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk para penyembah-penyembah baru tersebut, ini dimaksudkan agar Srila Prabhupad tidak secara langsung menegur mereka, dan mereka tidak tersinggung sehingga mereka akan mendengarkan secar alangsung penjelasan dari mataji tersebut. Akhirnya mataji itupun menjawab “Anda hanya memberikan 2 set pakaian saree kepada saya, karena itu saya hanya menggunakan 2 set pakaian ini saja”. Kembali Srila Prabhupad bertanya “ lantas bagaimana mungkin setiap hari pakaian mu nampak begitu rapi dan bersih?” Mataji itu menjawab “saya mencucinya setiap hari secara bergantian, sehingga nampak tetap bersih dan rapi”. Srila Prabhupad sengaja menyampaikan hal ini dihadapan para penyembah yang pakaiannya kotor dan lusuh itu agar mereka bisa mendengar dari mataji tersebut bagaimana caranya agar bisa tetap berpakaian rapi dan bersih. Disini Srila Prabhupad begitu cerdiknya, Beliau secara halus menegur penyembah yang lainnya tanpa harus menyakiti perasaan mereka, karena jika secara langsung disampaikan kepada para penyembah-penyembah baru tersebut maka mereka akan menjadi tersinggung dan bahkan mungkin tidak akan pernah datang lagi. Srila Prabhupad dengan sangat luar biasa dapat mengatasi hal ini. Oleh sebab itulah disini dijelaskan bagaimana kita harus mengendalikan perkataan kita agar tidak menyakiti yang lainnya.
Selanjutnya yang kedua bagaimana mengendalikan dorongan yang timbul karena pikiran (Manasah) , keinginan dari pikiran ini sangat sulit dikendalikan karena pikiran memiliki begitu banyak keinginan. Contohnya padahal setiap hari anda sudah setiap hari pergi kepasar, tapi masih saja anda mempunyai keinginan untuk berbelanja dan berbelanja lagi. Oleh sebab itulah para pebisnis semakin banyak mendirikan mall-mall. Tetapi dalam hubungan dengan penyembah, contohnya pakaian yang saat ini digunakan oleh Maharaj, Maharaj mengenakan pakaian ini sejak tahun 2007, masih aja beliau pakai, maka Beliau tidak memerlukan mall. Anda bisa lihat, hidup ini mudah kan? Tetapi kalian setiap hari kepasar dan menyatakan, pakaian ini bagu sekali, warna nya bagus sekali dan anda menjadi tertarik untuk membeli dan membeli lagi. Dilain sisi, Maharaj juga tidak bisa menggunakan warna yang lain selain warna Saffron. Gampang sekali hidup saya kan? (penyembah : hahahahhaha). Saya telah menyiapkan pakaian saffron ini sejak tahun 2007 sebanyak 4 pasang saja. Sampai saat ini masih saja 4 pasang. Saya tidak memerlukan pakaian yang baru dari anda (penyembah : hahahaha). Hidup ini sangat mudah kan? Tetapi anda memerlukan ratusan juta rupiah untuk memenuhi keinginan anda dalam hal berbelanja tersebut. Jika pikiran anda adalah teman anda maka anda akan mampu mengendalikannya. Suatu contoh seperti apa yang disampaikan Srila Prabhupad kepada sisya Beliau berikut ini. Pada suatu kelas, Srila Prabhupad sempat menegur sisya-nya yang tampak berpakaian rapi dan bersih, dimana bagi mereka yang baru saja menjadi penyembah, Srila Prabhupad bertanya kepada sisya-nya yang seorang mataji “ berapa set pakaian yang anda miliki, pakaian anda selalu berganti-ganti, kenapa pakaian anda setiap hari nampak seperti baru?” untuk mengajarkan orang-orang yang baru, Srila Prabhupad dengan sengaja menegur muridnya sendiri, dimana penyembah-penyembah baru tersebut pakaiannya tampak begitu lusuh dan kotor. Mataji tersebut tidak menyadari filsafat dibalik pertanyaan Srila Prabhupad. Perkataan Srila Prabhupad tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk para penyembah-penyembah baru tersebut, ini dimaksudkan agar Srila Prabhupad tidak secara langsung menegur mereka, dan mereka tidak tersinggung sehingga mereka akan mendengarkan secar alangsung penjelasan dari mataji tersebut. Akhirnya mataji itupun menjawab “Anda hanya memberikan 2 set pakaian saree kepada saya, karena itu saya hanya menggunakan 2 set pakaian ini saja”. Kembali Srila Prabhupad bertanya “ lantas bagaimana mungkin setiap hari pakaian mu nampak begitu rapi dan bersih?” Mataji itu menjawab “saya mencucinya setiap hari secara bergantian, sehingga nampak tetap bersih dan rapi”. Srila Prabhupad sengaja menyampaikan hal ini dihadapan para penyembah yang pakaiannya kotor dan lusuh itu agar mereka bisa mendengar dari mataji tersebut bagaimana caranya agar bisa tetap berpakaian rapi dan bersih. Disini Srila Prabhupad begitu cerdiknya, Beliau secara halus menegur penyembah yang lainnya tanpa harus menyakiti perasaan mereka, karena jika secara langsung disampaikan kepada para penyembah-penyembah baru tersebut maka mereka akan menjadi tersinggung dan bahkan mungkin tidak akan pernah datang lagi. Srila Prabhupad dengan sangat luar biasa dapat mengatasi hal ini. Oleh sebab itulah disini dijelaskan bagaimana kita harus mengendalikan perkataan kita agar tidak menyakiti yang lainnya.
Selanjutnya tentang mengendalikan dorongan karena amarah (Krodha), sebagai contoh misalnya dalam minuman yang dihidangkan kepada Maharaj terlihat ada kotoran, karena pengaruh kroda tersebut, mungkin saja Maharaj akan marah dan bahkan akan melemparkan air tersebut, apakah prabhu dan mataji akan bahagia melihat hal tersebut? Tetapi jika saya mengatakan dengan sopan, seperti “bisakah saya mendapatkan air yang lainnya?” maka prabhu/mataji tersebut akan melihat isi gelas tersebut dan akan menyadari bahwa air yang dihidangkan tersebut memang agak kotor dan akhirnya dengan rasa yang berbahagia akan memberikan minuman yang baru dan secara otomatis akan mengucapkan permohonan maaf, karena telah ceroboh menghidangkan minuman yang kotor tersebut. Karena itu dalam hal tersebut kita tidak harus segera naik darah/marah dalam hal tersebut. Ketika anda marah kepada orang yang anda cintai mungkin itu tetangga anda, kerabat anda ataupun teman anda, lihat lah dulu apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya dan menyikapinya dengan bijaksana. Sebagai contoh lagi misalnya pertandingan kriket antara India dan Pakistan, ketika Pakistan mengalami kekalahan, apa yang terjadi pada para supporter itu? para supporter atau pendukung di Negara tersebut akan segera melempar, merusak atau bahkan menghancurkan TV-nya. Hal ini merupakan suatu hal yang aneh kan? TV tersebut dibeli dengan menggunakan uang mereka sendiri, kenapa TV mereka sendiri yang dihancurkan. Akhirnya TV tersebut menjadi hancur hanya karena tim kesayangan mereka mengalami kekalahan. Hal ini timbul karena pada dasarnya disebabkan oleh rasa amarah yang ada didalam diri mereka. Akhirnya situasi ini menjadi semakin buruk, ketika anda marah kepada orang yang anda sayangi, sebelum itu anda harus mengecek penyebabnya terlebih dahulu.
Hal berikutnya yaitu bagaimana mengendalikan dorongan kemaluan/seksual. Dorongan seksual ini seharusnya bisa kita kendalikan dan toleransi, tapi hal yang buruk akan terjadi apabila anda tidak mampu mentoleransi nya. Berusaha mendengarkan dari orang-orang yang lebih berpengalaman dan orang yang mengharapkan kesejahteraan rohani anda, misalnya berdiskusi atau memohon bimbingan dari Guru Kerohanian anda. Jika anda belum mendapatkan Guru Kerohanian, bertanyalah kepada orang-orang yang mengerti secara spiritual dan dekat dengan anda. Disini dinerikan contoh lagi misalnya terkait dengan rasi zodiak, untuk zodiac aries dan libra sebenarnya sangat tidak cocok, tanpa anda ketahui, misalnya anda memiliki zodiak libra da nada seorang gadis yang memiliki zodiak aries, ketika akhirnya mereka menikah, maka nanti arah mempelai ini ada yang satu ke kiri ada yang satu ke kanan, tidak pernah searah, sehingga nantinya kehidupan dimasa yang akan datang selalu akan bertengkar satu sama lain. Karena itu anda harus mendengar instruksi dari orang yang berpengalaman dan dapat dipercaya, yang mana orang tersebut bisa memberikan instruksi-instruksi yang bersifat spiritual kepada anda. Karena itu dalam hubungannya dengan hal ini, Srila Prabhupad menyampaikan anda harus membaca kitab suci dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam kitab suci tersebut, sehingga nantinya tidak akan ada masalah. Untuk zodiak libra sangat cocok dengan zodiac sagitarius, maka akan menghasilkan hubungan yang sangat mesra dan bahagia, mereka akan menikmati hidup ini, tidak ada pertengkaran sama sekali. Karena itu kitab suci kita begitu luar biasa, semua pertanyaan anda terjawab dalam kitab-kitab suci kita.
Kehidupan ini bukan untuk kepuasan indria-indria, apapun yang anda inginkan dan lakukan harus dipenuhi. Contoh misalnya jalan-jalan raya di Indonesia terlihat bagus-bagus dan lebar, ini bukan berarti selanjutnya anda dengan sesuka hati dapat mengendarai mobil atau motor anda , tapi anda tetap harus mengikuti rambu-rambu yang ada dijalanan tersebut, kalau anda mau mengikuti rambu-rambu tersebut, kenapa anda tidak mau mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan dalam kitab-kitab suci kita? Bahkan aturan-aturan kitab suci ini jauh diatas aturan-aturan rambu-rambu lalu lintas tersebut.
Hal berikutnya mengenai keinginan karena dorongan perut dan lidah, ketika anda makan segalanya, tanpa ada aturan, otomatis penyakit diabetes dan darah tinggi akan datang kepada anda. Ketika anda makan, jangan pernah makan sesukanya/rakus. Proses yang diberikan oleh kitab suci kita sangatlah bagus, mislanya setiap hari tubuh kita harus makan nasi sebanyak 200gram, maka anda berusaha mengurangi 50% nya menjadi 100gram, setengahnya ini diganti dengan air dan udara, dengan mengikuti aturan ini maka perut anda tidak akan pernah menjadi buncit. jika anda mengikuti aturan ini dengan baik maka dijamin perut anda tidak akan mengembang seperti itu. Jika anda makan penuh sampai terasa dileher, maka dijamin anda akan menjadi sangat besar. Ada pepatah dalam bahasa Bengali “ jika anda makan satu kali dalam sehari dia akan dikenal dengan nama yogi/bhakta atau sadhu, bagi mereka yang makan 2x sehari, maka dia akan dikenal sebagai bhogi karena mereka menikmati untuk makan saja, dan jika mereka yang makan 3x sehari akan disebut sebagai pasien, atau orang yang sedang sakit. Karena itu semuanya telah dijelaskan dalam kitab-kitab suci kita, anda tidak perlu mencari-carinya ke yang lain lagi. Hanya dengan Bhagavadgita inilah solusinya, dalam Bhagavadgita terdapat 700 sloka, Tuhan Sri Krishna menyampaikannya kepada Arjuna hanya dalam waktu 45 menit saja, tetapi dalam kehidupan kita saat ini, kita cukup 1 atau 2 sloka setiap hari, tapi ingatlah, harus dilakukan secara rutin setiap hari, ini tidak akan memakan waktu yang lama, mungkin hanya 15 sd 20 menit saja, ini akan mengubah pribadi anda sepenuhnya.
Hare Krishna
Hare Krishna
Matur suksema kiriman rekaman kelasnya prb kamalakara/ I Wayan Kariatmaja (sdh berusaha ngerekam, eeh tiba2 terhapus tidak sengaja 😭😭) dan foto2nya prb Sesa Das Bsds
🙏🙏🙏🙏
🙏🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar